MATA
KULIAH
PENGANTAR
KESUSASTRAAN
TUGAS
I
LAPORAN
BACAAN (BOOK REPORT)
BUKU
Membaca Sastra:
Pengantar Memahami Sastra Untuk
Perguruan Tinggi
Ditulis Oleh: Melani
Budianta, Dkk.
OLEH:
Nama: MEUTIA YETISIA
NIM: 1300829
SESI: 52923
PRODI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan buku yang
berjudul Membaca Sastra:
Pengantar Memahami
Sastra Untuk Perguruan Tinggi
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Kesusastraan. Laporan ini dapat diselesaikan dengan
panduan dari berbagai pihak antara lain Bapak selaku dosen mata kuliah Pengantar
Kesusastraan yang telah memberikan bimbingan kepada penulis, orang tua, teman,
dan pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan,
namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun
demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Padang,
September 2013
Penulis,
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR
ISI.............................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN
1.
Identitas Buku yang
Dilaporkan....................................................................................1
2.
Gambar Sampul Buku....................................................................................................1
B.
BAGIAN BUKU YANG DILAPORKAN
1.
Bab IV............................................................................................................................2
2.
Bab V..............................................................................................................................3
C. KOMENTAR ISI BUKU.....................................................................................................5
D.
PENUTUP............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
1.
Identitas Buku yang
Dilaporkan
a.
Judul Buku :
Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra
untuk Perguruan Tinggi
b.
Pengarang : Melani Budianta, Dkk.
c.
Tahun Terbit : 2003
2.
Gambar Sampul Buku
Buku
yang dilaporkan adalah hasil fotokopi dengan sampul berwarna merah dan sampul
belakangnya polos.
B. BAGIAN BUKU YANG
DILAPORKAN
1.
Bab IV :
a.
Judul Bab: Drama
Pada bab ini terdapat 3 subbab mengenai drama. Pertama, hakikat drama.
Kedua, Karakteristik, Elemen Drama, dan Sarana Dramatik. Ketiga, Pengkategorian
Drama.
b.
Judul Subbab 1: Hakikat Drama
Subbab ini
terdapat pada halaman 95-103. Pada subbab ini pengarang menjelaskan definisi
atau apa yang sesungguhnya disebut dengan drama tersebut. Pengarang nenuliskan
bahwa drama adalah sebuah drama sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan
secara verbal adanya dialogue atau cakapan di antara tokoh-tokoh yang ada.
Pengertian drama ini mengikuti batasan sebagaimana yang dikemukakan oleh Sir
John Pollock (1958) bahwa “a play as a work of art composed of work spoken, or
motion performed, by imagined characters and having a subject, action,
development, climax and conclusion.
Pada subbab ini pengarang juga
menjelaskan sejarah mengenai drama. Pengarang menuliskan istilah drama menurut beberapa
ahli, salah satunya oleh Boen S. Oemarjati (1971), pada masa Aeschylus (525-456
SM) menyiratkan makna ‘peristiwa’, ‘karangan’, dan ‘risalah’. Sedangkan istilah
teater yang berasal yang berasal dari “theatron” yang mengandung makna ‘dengan takjub melihat atau
memandang’.
Pada subbab ini juga dituliskan
bahwa perkembangan drama memperlihatkan adanya pergeseran dari ritual keagamaan
menuju kepada suatu oratoria yaitu seni berbicara yang mempertimbangkan
intonasi untuk mendapatkan efektivitas komunikasi.
c.
Judul Subbab 2: Karakteristik, Elemen Drama, dan Sarana Dramatik
Subbab ini terdapat pada halaman 104-110. Pada
bagian subbab ini pengarang
menuliskan lebih jelas lagi mengenai drama dan jatidiri dari drama itu, yaitu
bahwa drama telah diniatkan dari awal oleh penulisnya sebagai karya sastra yang
sesungguhnya dimaksudkan untuk dipertunjukkan atau jika mengikuti rumusan
Sylvan Barnet dan kawan-kawannya (1983). “A play is written to be seen and to
be heard.”
Pada subbab ini juga dituliskan mengenai elemen dari drama. Pada karya
drama ditemukan pula adanya elemen-elemen tokoh, alur, dan kerangka situasi
cerita yang saling menunjang satu dengan yang lainnya.
Dalam drama, tingkat kepentingan antara tokoh dan alur seimbang. H Hudson
(1958) mengemukakan dua jalur pendapat, yaitu: pertama, alur lebih
dipentingkan, sedangkan tokoh hanya untuk mengisi dan menyelesaikan alur itu.
Kedua, tokoh yang lebih penting, sedangkan alur hanya dipergunakan untuk
mengembangkan tokoh. Tetapi berkaitan dengan hal ini, Hudson cenderung
mengatakan bahwa pementingan tokoh lebih utama dibandingkan dengan alurnya.
Dalam subbab ini juga dijelaskan mengenai sarana dramatik, yaitu monolog
(monologue), solilokui (soliloquy), dan sampigan (aside). Pemanfaatan berbagai
sarana dramatik ini bertujuan agar tema dalam sebuah drama tersebut dapat lebih
dipahami dan terasa lebih hidup ketika dipentaskan.
d.
Judul Subbab 3: Pengkategorian Drama
Subbab ini terdapat pada halaman 111-115. Pada subbab ini dituliskan bahwa drama
dikelompokkan ke dalam karya sastra karena media yang dipergunakan untuk
menyampaikan gagasan atau pikiran pengarangnya adalah bahasa. Ragam bahasa yang
digunakan dapat bermacam-macam tergantung dari sejumlah faktor penyebab,
misalnya dari tingkat pendidikan, status sosial, dan usia para tokoh dalam
karya drama.
Bahasa yang digunakan dalm sebuah drama bukan hanya dilihat dari keformalan
atau ketidakformalan bahasa, namun juga dari penggunaan sarana-sarana puitik
maupun naratif. Sehingga terdapat karya drama yang berbentuk puisi, dan ada
pula yang berbentuk lirik.
Berdasarkan pola sajiannya terdapat berbagai-bagai jenis drama. Namun,
diantaranya ada lima buah sajian drama yang populer seperti tragedi, komedi,
tragikomedi, melodrama, dan farce.
2.
Bab V:
a.
Judul Bab: Catatan untuk
Pengajar
Pada bab ini terdapat beberapa subbab yaitu, catatan untuk pengajar sastra,
catatan untuk pengajar puisi, catatan untuk pengajar prosa, dan catatan untuk
pengajar drama.
b.
Judul Subbab 4: Catatan untuk Pengajar Drama
Subbab ini terdapat pada halaman 156-167. Pada subbab ini terdapat beberapa
bagian sebagai berikut.
Pertama, hakikat drama. Pada bagian ini penulis menuliskan bagaimana cara
mengajarkan mengenai definisi drama dan teater kepada mahasiswa. Pengajaran
tersebut bukan dengan menjelaskan definisinya secara langsung, tetapi dengan
cara melacak pemahaman mahasiswa. Caranya yaitu mahasiswa diminta pendapat dan
komentarnya mengenai pengetahuan yang telah mereka ketahui, sedangkan pengajar
meluruskan jika pendapatnya melenceng. Namun jika pendapatnya sesuai maka
pengajar mertugas memberikan contoh yang sesuai dengan khazanah sastra. Dan
jika memerlukan bantuan pemahaman untuk menjelaskan pengertian dasar mengenai
drama, dapat diperoleh dari beberapa kamus istilah sastra maupun sumber
lainnya. Namun berilah kesempatan pada mahasiswa untuk menyampaikan pemahaman
mereka. Agar pemahaman mahasiswa semakin luas maka pengajar perlu mencari
beberapa contoh drama dan dieksplorasikan memlui diskusi kelas.
Kedua, karakteristik,elemen drama, dan sarana dramatik. pada bagian ini
dituliskan bahwa berkenaan dengan elemen-elemen drama, pengajar dapat
menunjukkan perbedaan esensial antara drama dengan prosa. Ada yang berpendapat
soal lebih pentingnya alur atau tokoh, hal ini dapat digunakan sebagai bahan
diskusi di kelas dengan pengarahan pengajar. Ada tiga buah sarana dramatik
dalam drama, yaitu monolog, solilokui, dan sampingan. Istilah monolog dan
solilokui juga akrab dalam keseharian, maka penjelasan istilah ini sangat
penting mengingat kesalahpahaman terhadap kedua istilah ini yang cukup besar.
Ketiga, pengkategorian drama. Pada bagian ini dikatakan bahwa perlu
dijelaskan bahwa cakapan atau dialog dalam drama sangat memperhatikan
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tingkat pendidikan, status sosial,
dan pokok pembicaraan. Pola penyajian drama yang bertumpu pada alur dan tokoh
menghasilkan bermacam-macam jenis drama. Pengajar cukup membicarakan 5 jenis
drama saja kepada mahasiswa, yaitu tragedi, komedi, tregikomedi, melodrama, dan
farce.
C. KOMENTAR ISI BUKU
Untuk
mengomentari buku ini penulis laporan menggunakan satu buku pembanding berjudul Pengantar Ilmu
Sastra yang
disusun oleh Jan van Luxemburg, Dkk
untuk membandingkan
Bab IV pada buku yang dilaporkan.
Berdasarkan hasil bandingan tentang isi kedua buku ini dapat dilaporkan hal-hal
sebagai berikut ini.
1.
Pada buku yang
dilaporkan bab IV subbab 1 dijelaskan pengertian drama yang mengikuti batasan
yang dikemukakan oleh seorang ahli, yaitu oleh Sir John Pollock (1958). Sedangkan
pada buku pembanding pengertian drama hanya dijelaskan secara sederhana tanpa
didasarkan oleh para ahli.
2.
Pada buku yang
dilaporkan tidak dijelaskan mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
drama, sedangkan dalam buku pembanding dijelaskan bahwa ada tiga aspek yang
perlu ditinjau, yaitu situasi bahasa dialog atau teks pokok, penyajian
unsur-unsur alur, dan segi-segi alur.
3.
Pada buku yang
dilaporkan menjelasan mengenai drama dijelaskan secara ringkas, sedangkan dalam
buku pembanding penjelasan mengenai drama dijelaskan secara rincci dan
penjelasan yang panjang.
4.
Pada buku yang
dilaporkan dialog hanya dijelaskan tentang pengertiannya saja, sedangkan pada
buku pembanding dialog dijelaskan secara lebih terperinci. Pada buku pembanding
di jelaskan pengertian dialog, situasi bahasa diagonal, dialog dan latarnya,
dan dialog dan perbuatan.
5.
Pada buku yang
dilaporkan penulis menuliskan pendapat seorang ahli yang bernama W.H. Hudson
mengenai pentingnya tokoh atau alur. Pendapatnya yaitu (a) alur lebih
dipentingkan, sedangkan tokoh hanya untuk mengisi alur itu, dan (b) tokoh lebih
penting, sedangkan alur digunakan untuk mengembangkan tugas. Sedangkan dalam
buku pembanding dijelaskan tanpa pendapat dari ahli sastra. Di buku pembanding
dijelaskan bahwa alur tidak diceritakan, hanya visual dipanggungkan.
6.
Pada buku yang
dilaporkan penulis menuliskan jenis-jenis drama, yaitu tragedi, komedi,
tragikomedi, melodrama, dan farce. Sedangkan pada buku pembanding tidak
dijelaskan tentang jenis-jenis drama.
7.
Pada buku yang
dilaporkan penulis tidak menuliskan penggarapan waktu dalam pemnetasan drama,
sedangkan pada buku pembanding dijelaskan tentang penggarapan waktu dalam
pementasan drama, yaitu bercerita, acuan di dalam alur, irama, dan selingan.
8.
Pada buku yang
dilaporkan penulis memberikan contoh dialog yang di tulis oleh N. Riantiarno,
sedangkan pada buku yang dibandingkan contoh dialog tidak jelas siapa
penulisnya.
9.
Pada buku yang
dibandingkan penulis menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
pementasan drama yaitu bagaimana penonton menanggapi pementasan itu, sedangkan
dalam buku yang dilaporkan tidak menjelaskan peristiwa-peristiwa tersebut.
10. Pada buku yang dilaporkan penjelasannya kurang lengkap
dan hanya menjelaskan garis-garis besar secara keseluruhan, sedangkan pada buku
pembanding penjelasan lebih lengkap.
D. PENUTUP
Setelah
melaporkan isi buku Membaca Sastra:
Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi dan
membandingkan dengan buku bandingan yang berjudul Pengantar
Ilmu Sastra
dapat disimpulkan bahwa isi buku yang
dilaporkan sesungguhnya dari segi bahasa lebih mudah dipahami karena
menggunakan kalimat-kalimat sederhana. Namun
dalam segi isi penjelasan materinya buku yang dilaporkan kurang lengkap
daripada buku pembanding.
DAFTAR
PUSTAKA
Budianta, Melani, dkk. 2003. Membaca Sastra: Pengantar Memahi Sastra
untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesia Tera
Luxemburg, Jan Van, dkk. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia
gue numpang yah..
BalasHapusjngan lupa numpang di tempat gue.
Bisa bantu saya dengan bagian pertanyaan² seperti ini
BalasHapus=Apa
=Bagaimana
=mengapa
Ini d simpan di perbabkah?